EPISODE
TIGA
Tidak
tahu dan tidak mau tahu
Benda unik yang pernah aku temukan
adalah kamu. Hahaha... iya... kamu... Bentuk nyata dari sebuah perpaduan antara
kecantikan dunia dan kepandaian futuristik, dipasang lengkap dengan sepasang
tangan gemulai, cekatan dan kuat, untuk melengkapi tubuh indah sempurna tanpa
cela, ditopang sepasang kaki jenjang indah, enerjik dan lincah.
Balutan jilbab yang menutup rambut
hitam indahmu, mungkin saja, karena aku tidak pernah tahu dan tidak ingin tahu,
semakin menambah kecantikan dan keunikan dirimu. Ada istilah yang bisa mewakili
itu semua. “Kurang Ajar, cantik sekali”. Aku sering mengatakan itu setiap pagi,
saat aku bertemu sesuatu yang unik dari kamu. Sebab hingga detik ini, tepat 20
tahun yang lalu, keunikan itu selalu berubah-ubah. Membuatku sering
bertanya-tanya, apakah engkau sebuah keunikan yang kompleksitasnya sangat rumit
sekali? Karena keunikan itu selalu muncul. Apakah karena kode program istimewa
yang ditanamkan di dalam memorimu? Apakah bahan pembuat dirimu yang sangat
istimewa? Ataukah ada integrasi rumit dari beberapa sistem dengan perintah
kecerdasan buatan, untuk dapat membuat keunikan itu muncul berubah-ubah setiap
saat?
Entahlah. Aku tidak tahu dan tidak
mau tahu. Yang ada di dalam pikiranku hanya kamu itu unik.
“Suaramu, memanggilku dengan apa yang saya
inginkan. Mengombak melalui darah dalam diriku. Menyebabkan hatiku meleleh,
meninggalkanku dengan senyum yang konyol tertanam di wajahku.”
-Putri
(Arlene Kay)-
No comments:
Post a Comment