0 Viewers

Friday 2 August 2019

Janji

EPISODE ENAM
Aduh

            Hari ini 30 Mei tepat engkau berulang tahun yang ke 17…. lagi… “Selamat pagi, selamat Ulang Tahun” kubisikkan di telingamu, sesaat ketika engkau mulai tersadar dari tidurmu. Engkau hanya tersenyum. Seperti biasa, dengan ekspresi datar dan sedikit sebal. “Aku sudah tua” katamu. Aku hanya tertawa ringan “Lebih tua yang mengucapkannya” aku membalas tidak mau kalah. Engkau hanya tersenyum, lalu duduk di pinggir tempat tidur. Berusaha menerjemahkan kesadaran dan mencoba menyadari bahwa hari ini telah terulang kembali.
            Mungkin ini adalah hari ulang tahun teristimewa mu bagiku. Sebab di ulang tahun mu yang sekarang, aku baru bisa memberikan hadiah untukmu. Bahkan setelah dua puluh tahun pun, hadiahku masihlah teramat sederhana.
            Engkau tersenyum sambil melihat apa yang kuberikan, “Nggak perlu susah-susah memberi kado, toh aku sudah terbiasa tidak mendapatkannya selama ini” dengan polos engkau berkata. Aku hanya tersenyum. Tapi tetap saja kuberikan sebuah buku dan bingkisan cakram padat istimewa.
            Engkau menerimanya dengan biasa saja. Lalu menaruhnya begitu saja. Masih tanpa ekspresi. “Simpan baik-baik ya, mungkin nanti akan bermanfaat”, aku mengingatkanmu. “Ya, tenang aja, nggak usah terlalu khawatir”, engkau membalas sambil berdiri dan berjalan menjauh.
            Aku menatap punggungmu yang semakin menjauh, sambil berdoa, “Ya Allah, jika hari ini dan setelahnya memang engkau berikan kebahagian dan kebaikan untuk dirinya, maka segerakanlah”, aku bergumam dalam doaku.
            Dua puluh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Tapi kesempatan itu tak kunjung tiba. Aku selalu berdoa di tiap tahun, tepat sehari sebelum hari ulang tahunmu dan berharap bahwa aku bisa memberikanmu hadiah. Tapi tetap saja dua puluh tahun itu berlalu begitu saja. Dan baru pada tahun ke dua puluh satu inilah, aku mampu dan memberanikan diri memberimu hadiah. Maaf Sayang, jika semua ini sudah terlambat dan tidak berarti lagi bagimu.
            Semoga saja hadiah ini adalah hadiah terindah bagiku yang telah kuberikan padamu. Apapun pendapatmu nanti, aku sudah tidak peduli lagi. Sebab aku sudah menunaikan janjiku sendiri, “Ulang tahun kali ini, aku telah memberikan hadiah untuknya”, aku bergumam sendiri.
            Selamat ulang tahun yang ke 17 Sayang. Selamat ulang tahun yang terindah untukmu. Semoga Allah melimpahkan semua kebaikan dan mengabulkan semua doa baikmu.

“Pada waktu kita khawatir, kita terkadang lebih percaya pada masalah kita daripada janji Allah.”
-(Cut Nyak Dhien)-

No comments:

Post a Comment