0 Viewers

Monday 12 August 2019

Ungkapan hati

GEMA SATU
Rasa ini
           
            Aku bersyukur malam ini dirimu telah memberikan penghargaan terhadap kehadiranku lagi. 8 Agustus 2019 akan kuingat selamanya. Pertemuan yang memang tidak kita atur kapan dan dimana, akhirnya terjadi juga. Sebuah penghormatan yang telah memberiku sebuah kekuatan fisik untuk mulai bangkit memperbaiki cacat hati dan harapanku. Aku tidak akan bertanya lagi tentang ketulusan dan keikhlasan dari penghormatanmu padaku. Tidak. Aku sudah cukup berbahagia dengan penghormatan utuh ini, tanpa ada bayangan samar di belakangnya. Aku sadar, setelah sekian lama engkau acuhkan keberadaanku di duniamu, aku menjadi seperti sebuah virus yang kebal terhadap segala macam ramuan penyembuh cacat hati dan harapan. Terapung dalam ruang hampa udara di sekitar manusia dan mahluk hidup lainnya. Mati suri, menunggu kapan aku bisa bangkit suatu saat nanti.
            Malam ini aku benar-benar ingin menyentuh visual dirimu dengan nyata. Merasakan detak nadimu diantara degup jantungku. Engkau yang sangat kurindukan dalam setiap doa dan harapanku pada Sang Maha Pengabul Doa. Engkau yang menjadi alasanku, masih tetap berada dalam ruang hampa ini dan menolak untuk melebur dan hancur bersama tanah.  
Engkau masih tetap cantik dan mempesona sebagaimana ingatanku tentangmu dulu. Masih ceria dan bersemangat. Berapi-api saat bercerita. Hangat dan meneduhkan saat berada didekatmu. Begitu sempurna.
Aku terpana dan mati rasa. Penghormatanmu padaku, tidak akan dapat kubalas dengan tingkatan yang sama. Aku harus lebih diatasnya. Engkau terlalu biasa untuk dianggap biasa saja. Bahkan engkau terlalu luar biasa untuk dianggap wah. Benar-benar gadis idaman setiap mahluk hidup. Muda, mempesona dan memikat.
Kalau mahluk hidup yang lain saja sudah terpikat dengan kehadiranmu, apalagi denganku?

Segala yang terbaik dan terindah di dunia ini tak dapat dilihat atau bahkan didengar, tetapi harus dirasakan dengan hati.”
-(Helen Keller)-

No comments:

Post a Comment