0 Viewers

Wednesday 2 October 2019

Pilihan

GEMA ENAM
Arti Cinta

            Aku mencintaimu Sayang. Tapi engkau malah acuh. Rasa sakit yang muncul saat mencintai dan ditolak terasa lebih sakit dari rasa sakit saat kita dicintai dan menolak. Mencintai lebih membutuhkan pemahaman dan kesadaran, bahwa seseorang yang kita pilih adalah mahluk tanpa cela dalam setiap kata dan sikapnya. Pemahaman dan kesadaran inilah yang membuatku harus merasakan sakit dan terpuruk seperti sekarang.
            Jika engkau adalah mahluk tanpa cela, maka aku adalah pelengkapmu. Seperti itulah harapanku dulu. Saat kunyatakan maukah engkau menjadi milikku. Ternyata harapan tak seindah kenyataan. Engkau lebih memilih mencintai daripada dicintai. Memang terasa berbeda jika kita mencintai atau dicintai. Saat kita mencintai, energi yang ada di sekitar seakan ikut seirama di dalam senandung cinta. Begitu bersemangat. Penuh gelora. Tak terbantahkan. Militan dan siap berkorban.
            Berbeda dengan dicintai. Lebih terasa seperti kepasrahan dan tanpa usaha. Padahal sesungguhnya dicintai memiliki makna yang lebih dalam. Pengakuan orang lain terhadap diri kita, adalah salah satunya. Mengakui bahwa diri kita lebih berharga dan menjadi pilihan, dibandingkan lainnya. Mungkin karena ada unsur kepasrahan itulah, membuatmu merasa lebih memilih mencintai.
            Mencintai seseorang yang menjadi pilihan hatimu, membuat status dirimu sebagai orang yang dicintai olehku menjadi hilang. Memang dia lebih dari segalanya dibandingkan diriku. Lebih sabar, lebih pengertian, lebih bijak di dalam menyikapi setiap permasalahan dan lebih sayang padamu dibandingkan dengan diriku. Jauh panggang dari api, jika aku dibandingkan dengan dirinya.
            Jadi engkau tahu kan, alasanku akhir-akhir ini berusaha menghindar darimu? Salah tingkah, kikuk dan acuh, adalah ekspresi saat aku bertemu denganmu. Bukan karena aku sudah ingin menjauh darimu Sayang, tapi aku lebih memilih untuk berusaha melupakanmu. Berat sekali rasanya. Disaat aku memilih untuk maju dan berjuang, tapi engkau malah bertahan demi yang lain.
            Bodohnya aku, baru mengetahuinya sekarang. Semua pengorbanan perasaan dan hatiku untukmu, menjadi terlihat murahan. Tak sebanding dengan rasa mencintaimu padanya. Begitu penuh perasaan dan harapan. Sekarang aku sadar dimana aku harus berdiri dan pada siapa aku harus memilih. Jangan pernah menyalahkan cinta, sebab Sang Maha Cinta lah yang mengirimkannya. Jangan pernah mempertanyakan takdir, sebab Sang Maha Penentu lah yang memutuskannya. Tapi aku yakin, bahwa Sang Maha Pemberi tidak akan pernah keliru menjatuhkan Kasih-Nya pada hamba-Nya. Siapa yang dipilih-Nya, kita tidak akan pernah tahu. Bisa jadi aku, dia ataupun yang lainnya.
            Bukankah nasib seorang kaum, tidak akan berubah jika kaum itu sendiri tidak merubahnya? Berusaha saja, sambil kusandarkan beban hati dan perasaan ini pada-Nya. Sebab tidak akan ada kesia-sia an jika hanya pada-Nya kita berharap.
            Biar saja sekarang musik cintamu dimainkan bersamanya. Terdengar begitu mendayu dan syahdu. Aku akan memilih tetap berada disini, mensyukuri nikmat, bahwa aku pernah diberi rasa cinta kepadamu, Sayang.
                       
"Biarlah aku menanggung semua ini. Walau sedih menyiksa hati ini, ku patuhi semua suratan ini. Walaupun aku jauh dari sempurna, aku tetap menanti sepasang mata, matamu yang penuh cinta”
-(Ayat-ayat Cinta 2 - Krisdayanti)-

No comments:

Post a Comment